KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Kewirausahaan”.
Makalah ini telah dibuat dengan
berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Madiun, 1 November 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
I. Kata
Pengantar…………………………………………………………………………..1
II. Daftar
Isi………………………………………………………………………………….2
1. Bab
1 : Pendahuluan………………………………………………………………….....3
1.1.
Latar Belakang…………………………………………………….………….....3
1.2.
Rumusan
Masalah…………………………………………………………….…3
2. Bab
2 : Pembahasan………………………………………………….…………………..5
2.1.
Sejarah Kewirausahaan........…………………………………..………………….5
2.2.
Inti dan Hakikat Kewirausahaan……….………………………….……………...5
2.3.
Sikap Kewirausahaan………………………………………………..…………....6
2.4.
Modal Kewirausahaan……………………………………………..……………..6
2.5.
Karakteristik
Kewirausahaan……………………………………………………..7
2.6.
Faktor-faktor Pemicu
Kewirausahaan…………………………………………….8
2.7.
Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan
Berwirausaha…………………....8
2.8.
Keuntungan dan Kerugian
Berwirausaha………………………………………..10
2.9.
Berfikir Kreatif dalam
Kewirausahaan…………………………………………..10
2.10.
Manajemen
dan Strategi Kewirausahaan………………………………………..11
2.11.
Imbalan
Dalam Berwirausaha…………………………………………………...12
3. Bab
3 : Penutup…………………………………………………………………………14
3.1.
Kesimpulan……………………………………………………………………...14
3.2.
Saran.....................................................................................................................14
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….…15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan pengambilan risiko
dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahawan adalh seseorang yang terlibat
dalam kewirausahaan.
Apa yang membedakan seorang
wirausahawan dengan yang lain? Yang membedakan adalah kemampuannya mengambil
factor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal, dan
menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari
peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis
lainnya.
Wirausahawan berbeda dengan
manajer. Seorang manajer bisa menjalankan usah milik orang lain dan mengolah
sumber daya orang lain. Namun seorang wirausaha mempertaruhkan sumber dayanya
sendiri dan mengambil risiko pribadi demi keberhasilan atau bahkan kegagalan
dari usaha yang dijalaninya. Manajer juga mengurusi koordinasi proses produksi
yang sudah berjalan. Sementar menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah
“Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses
produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali perubahan yang
lain.
Salah satu perbedaan
mencolok antara para wirausahawan dengan
para pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan
bisnis (business cretion) sementara
para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat
bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis
baru.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1.2.1
Bagaimanakah
sejarah, inti dan hakikat dari kewirausahawan ?
1.2.2
Sebutkan
apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari seorang
wirausaha !
1.2.3
Faktor-faktor
seperti apakah yang memicu seseorang untuk mulai untuk berwirausaha ?
1.2.4
Apa
saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil ?
1.2.5
Keuntungan
dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang berwirausaha ?
1.2.6
Kenapa
berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?
1.2.7
Manajemen
dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan ?
1.2.8
Imbalan
seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha ?
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha secara historis sudah
dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar
negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti
di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas
yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,
hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang.
2.2 INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda
antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan
penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini
pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga
tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya,
menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein
(1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul.
2.3 SIKAP KEWIRAUSAHAAN
- Memiliki sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.
- Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi
pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat,
suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
- Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada
tantangan.
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul
dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
- Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan.
- Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja keras.
2.4 MODAL KEWIRAUSAHAAN
Ø Modal
Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab
sebagai modal tambahan.
Ø Modal
Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga
dapat terbentuk citra.
Ø Modal
Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam
bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan.
Ø Modal
Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk
apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.
2.5 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Para
ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda.
Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri dan watak
kewirausahaan sebagai berikut:
KARAKTERISTIK
|
WATAK
|
·
Percaya diri dan Optimis
|
Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.
|
·
Berorientasi pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras,
serta inisiatif.
|
·
Berani mengambil resiko dan
menyukai tantangan
|
Mampu mengambil resiko yang wajar
|
·
Kepemimpinan
|
Berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
|
·
Keorisinalan
|
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
|
·
Berorientasi masa depan
|
Memiliki visi dan perspektif terhadap
masa depan
|
CIRI-CIRI UMUM KEWIRAUSAHAAN
§ Memiliki
motif berprestasi tinggi
§ Memiliki
perspektif ke depan
§ Memiliki
kreatifitas tinggi
§ Memiliki
sifat inovasi tinggi
§ Memiliki
komitmen terhadap pekerjaan
§ Memiliki
tanggung jawab
§ Memiliki
kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
§ Memiliki
keberanian menghadapi resiko
§ Selalu
mencari peluang
§ Memiliki
jiwa kepemimpinan
§ Memiliki
kemampuan manajerial
§ Memiliki
kemampuan personal.
2.6
FAKTOR-FAKTOR
PEMICU KEWIRAUSAHAAN
David
C. McClelland (1961: 207) mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh
motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau
keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal meliputi hak kepemilikan (property right-PR), kemampuan/kompetensi
(ability/competency-C), dan insentif (incentive-I), sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan (environment-E). Menurut Ibnoe Soedjono, karena kemampuan
afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya
sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada, amka dimensi kemampuan
afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian dari pendekatan kemampuan
kewirausahaan. Jadi, kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku
kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan
berani menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.
2.7 FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN BERWIRAUSAHA
Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:
§ Kemampuan
dan kemauan
§ Tekad
yang kuat dan kerja keras
§ Mengenal
peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45)
ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha
barunya:
·
Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
·
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
·
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan
dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah
memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
·
Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan.
·
Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis
dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
·
Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
·
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
·
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Beberapa potensi yang membuat seseorang
mundur dari kewirausahaan menurut Zimmerer (1996-7):
§ Pendapatan
yang tidak menentu
§ Kerugian
akibat hilangnya modal investasi
§ Perlu
kerja keras dan waktu yang lama
§ Kualitas
hidup yang tetap rendah meskipaun usahanya telah berhasil
2.8 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
BERWIRAUSAHA
v Keuntungan
Berwirausaha
o
Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan
tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
o
Tantangan awal dan perasaan motif
berprestasi. Tangtangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan
hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat
menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
o
Kontrol finansial. Wirausaha memiliki
kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
v Kerugian
Berwirausaha
o
Pengorbanan persoanal. Pada awalnya,
wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu
yang tersedia
o
Beban tanggung jawab. Wirausaha harus
mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun
pengadaan dan pelatihan.
o
Kecilnya margin keuntungan dan besarnya
kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber daya miliknya sendiri,
maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil.
2.9 BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
- Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
- Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan
rutin
- Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif
yang berbeda
- Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang
satu jawaban yang benar
- Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan
untuk mencapai sukses
- Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap
masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
- Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan
untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari
perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk
berubah.
2.10
MANAJEMEN
DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Manajemen kewirausahaan
menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul
eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil , maka wirausaha harus memiliki empat
kompetensi, diantaranya:
1) Fokus
pada pasar, bukan pada teknologi
2) Buat
ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3) Bangun
tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4) Beri
peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika
managemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka strategi kewirausahaan menyangkut
kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkukngan
eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan
kepetusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha
biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
1).
Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru
2).
Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3).
Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4).
Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri
2.11
IMBALAN DALAM WIRAUSAHA
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan karena
berbagai imablan yang dapat dikellompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba,
kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.
A.
Imbalan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya
mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan
imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam
mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba
merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.
B.
Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan
imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil
tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan
nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.
Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan
perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak
mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai
kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan
cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
C. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka
dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan
memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini
merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan.
Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan
tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.
- GOLONGAN WIRAUSAHA DAN PENGUSAHA
- GOLONGAN WIRAUSAHA DAN PENGUSAHA
* Golongan Pengusaha
Besar
Pengusaha Besar adalah seseorang yang Memiliki modal yang besar untuk
berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa nya memiliki banyak karyawan.
Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan Konstruksi Bangunan “Krakatau
Steel Cilegon”
* Golongan Pengusaha
Menengah
Menengah adalah Seseorang yang memiliki modal yang
lumayan, biasa nya target untuk pengusaha Menengah adalah pasaran lokal yang
berada di negara sendiri, pengusaha menengah pun memiliki beberapa orang
karyawan tetapi tidak sampai sebanyak pengusaha Besar.
Contoh Pengusaha Menengah adalah : Pengusaha Restaurant yang Berada di
Pantai Indah Kapuk.
* Golongan Pengusaha
Kecil
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang biasanya target berada di dalam
lingkup sekitar lingkungan nya saja, dan biasanya modal yang di butuhkan tidak
besar ataupun harus memiliki seorang karyawan yang terdapat pada golongan besar
dan menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada di sekitar kita,
ataupun Penjual Nasi Uduk.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keberhasilan
atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian
seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya
memiliki sifat-sifat kepribadian.
Seperti
telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau
individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa
seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu
motif berprestasi (achievement motive). Motif
berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai
yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
3.2
Saran
Disarankan bagi mahasiswa
yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh
sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang tertulis di Bab Pembahasan
di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena
dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan
juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat
dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di
jalankannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Suryana,
M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba
Empat.
Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan
Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007. Kewirausahaan,
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Saya disni hanya sekedar berbagi informasi bagi anda yg ingin menambah penghasilan, melunasi hutang dan keluar dari masalah keuangan yg membuat anda berada dalam tekanan. Peluang pendapatan yang bisa anda peroleh antara 25 rb/ hr - 2jt/ hr tergantung dengn kemauan dan jesungguhan anda. Jika anda berminta dan ingin tahu lebih jelas silahkan buka dan klik saja , ini real dan telah terbukti
BalasHapuscontoh makalah nya bermanfaat sekali, terimakasih :)
BalasHapustrimakasih gan... sangat bermanfaat banget
BalasHapussemoga sukses....
silahkan mampir ke toko kami.
BalasHapuskamar set
set kamar
kamar pengantin
kamar tidur pengantin
kamar set minimalis
kamar set minimalis modern
kamar set murah
kamar set minimalis murah
harga kamar set minimalis
kamar set mewah
kamar set klasik
kamar set nyaman
kamar set jepara
kamar set custom
kamar set duco putih
kamar set klasik duco putih
maksih,,
BalasHapuskunjungi juga
http://www.gudangmakalahpendidikan.blogspot.co.id/